WartaJogja.co.id || GUNUNGKIDUL — Entah apa yang ada di benak AGW (42) seorang oknum guru sebuah Madratsah Ibtidaiyah ( MI ) warga padukuhan Gubugrubuh, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen pada hari Minggu (27/11) sehingga harus berurusan dengan warga karena dirinya melakukan hal kurang pantas, yakni diduga melakukan tindakan asusila dengan berbuat mesum di dalam mobil miliknya bersama WIL ( Wanita Idaman Lain ) sebut saja Bunga (20) warga Padukuhan Tanjung, Kalurahan Getas di area lapangan Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen.
Hal ini dibenarkan oleh Iswanto selaku Lurah Ngunut saat dikonfirmasi Media WartaJogja.co.id di ruang kerjanya. Iswanto menuturkan awal kejadian bermula saat salah satu warga nya mendapati sebuah mobil yang mencurigakan bergoyang-goyang, sedangkan kaca mobil tertutup rapat dan nampak pengemudi berada di dalam mobil bersama seorang perempuan.
” Mobil tersebut awalnya sudah dipantau sejak sore hari, menurut info dari warga kami di dalam mobil tersebut terdapat sejoli layaknya orang sedang berpacaran “, tuturnya, Selasa (29/11/22).
Karena pergerakan mobil yang mencurigakan tersebut, akhirnya warga berinisiatif menghampiri pengemudi dengan cara membuka pintu sebelah kanan depan. Sontak saja, warga dengan geram kemudian menggiring keduanya ke Balai Kalurahan Ngunut untuk dimintai keterangan dan untuk antisipasi agar warga tidak berbuat anarkis.
” Setelah keduanya kami mintai keterangan, keduanya merupakan warga kalurahan Getas namun beda padukuhan, untuk yang laki-laki yakni AGW warga Gubugrubuh, sedang pihak perempuan warga padukuhan Tanjung “, tambah Iswanto.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keluarga dari kedua pasangan tersebut dihadirkan. Kemudian Pemerintah Kalurahan Ngunut bersama Karangtaruna dan warga menyerahkan keduanya kepada keluarga masing-masing untuk diberikan pembinaan.
Dari penelusuran Media WartaJogja.co.id di lapangan didapatkan informasi bahwa AGW merupakan salah satu pendidik ( GTT ) yang saat ini tengah mengajar di MI Gubugrubuh, sedangkan Bunga saat ini berstatus mahasiswi di sebuah universitas negeri di Yogyakarta.
Senentara itu Dukuh Tanjung, Suhadi melalui komunikasi via Whatsapp mengatakan bahwa pada Selasa (29/11/22) dari masing-masing pihak dihadirkan untuk mediasi permasalahan tersebut.
” Tadi malam bertempat di rumah saya, dari masing-masing pihak kita hadirkan, karena pihak laki-laki sudah beristri tentunya istri yang bersangkutan juga turut hadir, dan mediasi berjalan lancar setelah mencapai kesepakatan dari ketiga belah pihak “, tutup Suhadi.
Sungguh miris perbuatan oknum seorang guru pendidik tersebut, tentunya ini sudah mencoreng citra dunia pendidikan, seyogyanya seorang guru tentunya memberikan teladan yang baik untuk anak muridnya bukan malah sebaliknya.
( Redaksi )
