Wartajogja.co.id || Yogyakarta — Teater musikal atau sering disebut drama musikal (musical theatre) adalah bentuk pertunjukan yang menggabungkan lagu, dialog, pemeranan, dan tari. Cerita, pesan dan emosi disampaikan dalam bentuk kata-kata, lagu, tarian, dan aspek teknikal lain, untuk dihadirkan sebagai sebuah kesatuan. Untuk berhasil menyatukannya, dibutuhkan interaksi dan proses yang tidak mudah dalam menyatukan berbagai disiplin seni, yaitu seni musik, seni tari, seni peran, dengan didukung oleh desain panggung, desain lampu, serta penataan busana. Drama musikal, selain sebagai wadah para pecinta seni, juga dapat menjadi media penyampaian nilai-nilai kemanusiaan dan budaya yang dimiliki oleh kita sebagai sebuah bangsa.
Putri Maharani selaku Pimpinan Produksi Cerita Kami Art Production mengatakan pihaknya berusaha untuk menampilkan gabungan antara imajinasi, kenyataan sejarah, serta unsur-unsur budaya untuk dikemas dalam sebuah pementasan musikal. Mewujudkan upaya tersebut, Cerita Kami Art Production akan menggelar pementasan drama musikal berjudul “Melodi Menembus Masa” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. ( 10/11/22)
“Melodi Menembus Masa” merupakan pementasan pertama yang diprakarsai sendiri oleh Cerita Kami Art Production. Sebelumnya, Cerita Kami digandeng oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teater Institut Seni Indonesia dalam pementasan drama musikal “Terboengkam”, serta terlibat bersama Teater Avatar dalam pementasan drama musikal “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”.
” Kali ini, Cerita Kami Art Production menggandeng aktor dan kru dari Sanggar Teater Terpidana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teater Institut Seni Indonesia, Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, serta beberapa pekerja seni lepas di Yogyakarta “, imbuhnya.
“Melodi” menggambarkan musik sebagai unsur penting dalam teater musikal. Sedangkan “Menembus Masa” menggambarkan jalan cerita yang menampilkan kilas balik sejarah Yogyakarta sebagai bagian dari sejarah Indonesia. Pementasan ini menunjukkan setitik kilas balik wabah pes yang pernah menghantui Indonesia sejak tahun 1905, khususnya di Yogyakarta tahun 1945-1949, dimana pada tanggal 19 Desember 1948, terjadi pula Agresi Militer Belanda II. “Melodi Menembus Masa” juga tidak abai terhadap wabah COVID-19 yang saat ini sedang melanda dunia, hingga menjadi latar belakang utama pementasan kali ini. Di luar itu, “Melodi Menembus Masa” juga menaruh perhatian khusus pada musik keroncong sebagai bagian dari seni budaya Indonesia.
“Melodi Menembus Masa” disutradarai oleh Gregorius Asna, pelaksanaannya digawangi oleh Putri Maharani yang berperan sebagai Pimpinan Produksi merangkap Music Director, serta Maria Kumalararas sebagai Penulis Naskah. Drama Musikal Melodi Menembus Masa ,Angkat Cerita terkait Wabah COVID-19 serta Kilas Balik Sejarah Yogyakarta
Red ( Whyoe Stya )
