Wartajogja.co.id || Gunungkidul — Topeng merupakan salah satu sarana spiritual, sebagai salah satu sarana dalam melakukan ritus-ritus keagamaan, kepercayaan, sebagai sarana pendidikan kaidah-kaidah moral dan etika sesuai dengan ajaran para leluhur yang sejiwa dengan ajaran keagamaan, kepercayaan. Karena sebagai salah satu sarana dalam melakukan ritus keagamaan, kepercayaan, topeng berfungsi magis religius. Jadi dalam fungsinya sebagai sarana ritus, topeng itu sendiri adalah benda suci, benda keramat (sakral) yang tidak boleh dikenakan sembarang orang. Juga tarian topeng merupakan tarian lepas, tarian keramat yang tidak boleh ditarikan sembarang orang. (26/09/22)
Rini Widiastuti, S.Sn.,M.Hum salah satu Penggiat Budaya Kabupaten Gunungkidul mengatakan Wayang Topeng di Kalurahan Duwet Kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul masih eksis, hal ini terkait dengan tradisi di kalurahan Duwet berupa nyadran Sumur Soka, sebuah sumur tua yang pada masanya menjadi satu satunya sumber kehidupan masyarakat Duwet. Dalam setiap nyadran yang hanya dilaksanakan dalam tiga tahun sekali, selalu ditampilkan wayang topeng sebagai bagian dari ritualnya..Wayang Topeng di Kalurahan Duwet, masih sangat tradisional dan dibawakan secara secara turun temurun oleh masyarakat Duwet, yang diperkirakan merupakan Wayang Topeng tertua yang berada di Kabupaten Gunungkidul.
Seperti halnya Wayang Topeng di daerah lain, Wayang Topeng Duwet merupakan seni pertunjukan berbentuk dramatari (tari, dialog, musik dan nyanyi) bersumber pada kisah Panji. Adapun Nyadran Sumur Soka sebagai sebuah ritus tradisi masyarakat yang masih lestari dan rutin dilaksanakan di Kalurahan Duwet, merupakan kunci eksistensi Wayang Topeng hingga saat ini.
Red ( Whyoe S )