Wartajogja co.id || Gunungkidul — Setelah vakum selama dua tahun karena pandemi akhirnya budaya rasulan di perbolehkan,seperti yang terjadi di Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo,Kabupaten Gunungkidul walau hanya sederhana tidak seperti tahun sebelum pandemi namun tradisi rasulan tetap di lakukan,jum’at (20/05). (21/05/22)
Sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa warga Kalurahan Jepitu yang sebagian besar bertani mengadakan ritual tradisi rasulan sebagai simbul keberkahan,kemakmuran, keslamatan dalam panen tahun ini bisa melimpah.
Seperti yang di sampaikan Lurah Jepitu Sudarta dalam kegiatan bersih dusun atau tradisi rasulan kami masih mengacu situasi kondisi covid dan di tahun ini yang penting sah menurut adat tradisi.
“mulai hari kamis sebagian warga masyarakat sudah ada yang menyembeleh ayam, kambing dan di bagikan kepada warga sekitar sebagai bentuk sodaqoh”,jelas Sudarta.
Ketua panitia Sukiyanta juga menambahkan tradisi rasulan di tahun ini di bikin sederhana dan tidak memungut warga karena dana murni dari perangkat kalurahan dan para donator,walaun terbilang sederhana kami berusaha menampilkan 17 gunungan dari beberapa perangkat juga dari masing masing pedukuhan dan sebagai penghujung malamnya ada pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
“ada 17 gunungan selain dari perangkat kalurahan juga dari perpedukuhan karena gunungan sebagai simbol dari hasil pertanian yang di dalam gunungan itu ada ingkung dan nasi uduk tujuanya berbagi rejeki kepada masrakat di kalurahan jepitu dan sekelilingnya”,imbuhnya
Kami berharap kedepan covid segera bebas dan masyarakat yang memang sudah haus dengan tradisi rasulan bisa menikmati rasul sperti sediakala.
Red ( Bowo )