WartaJogja.co.id || GUNUNGKIDUL— Pantai Watu Kodok terus bersolek, sebagai upaya peningkatan pelayanan berupa penyediaan fasilitas umum dengan di bangunnya sebuah masjid di komplek Wisata Pantai Watu Kodok, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari.
Narto yang ditunjuk sebagai Ketua panitia pembangunan masjid ini menyampaikan bahwa hari ini, Senin (08/02/2021) akan dilaksanakan peletakan batu pertama, menandai bahwa masjid yang akan dinamai “AL-BAROKAH” ini mulai dibangun.
” Segenap masyarakat pantai watu kodok mengucap syukur atas terlaksananya pembangunan masjid ini. Berkat kerjasama dari masyarakat dan juga para donatur sehingga hari ini pembangunan masjid Al Barokah dimulai”,kata Narto dalam sambutannya.
Masjid yang berukuran 11,5 m X 11,5 m rencananya akan menelan anggaran sebesar Rp 200 juta, diharapkan tahun ini selesai dibangun dan bisa dipergunakan pengunjung dan tentunya masyarakat sekitar.
” Sesuai nama yang sudah disepakati bersama, keberadaan masjid ini nantinya mampu mendatangkan berkah dan barokah kepada masyarakat dan para pengunjung wisata, kami membuka kepada siapa saja yang ingin menjadi donatur untuk pembangunan masjid ini”,imbuh Narto.
Sementara itu, Sumarno yang menjabat Ketua Paguyuban Wisata Pantai Watu Kodok menguraikan bahwa sebagai pelaku wisata, dengan berdirinya masjid ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung, khususnya fasilitas umum mulai dibenahi agar kenyamanan wisatawan menjadi prioritas utama.
” Kami berterimakasih sekali kepada semua pihak yang sudah merealisasikan pembangunan masjid ini, dengan harapan masa pandemi ini segera berakhir dan kondisi bisa pulih, sehingga wisatawan yang berkunjung dan beribadah disini tanpa harus keluar dari kawasan pantai watu kodok”, tutup Sumarno.
Pantai Watu Kodok merupakan salah satu destinasi wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul yang menyuguhkan keasrian panoramanya, serta penataan mulai dari fasilitas gasebo dan pedagang yang teratur berderet rapi, sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan pantai yang luas tanpa terganggu adanya lapak para pedagang.
(WartaJogja.co.id / Yudhi)
