Wartajogja.co.id || Gunungkidul — Sajian kuliner menjadi bagian dari daya tarik pariwisata. Dalam menekuni dunia kuliner, berbagai inovasi harus dikembangkan untuk menambah daya tarik pelanggan atau wisatawan. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata, Hari Susanto mewakili Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul saat membuka acara Pelatihan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Senin (21/08/2023).
Sebanyak 40 pelaku usaha kuliner baik perwakilan dari PPJI Gunungkidul, PHRI Gunungkidul maupun pelaku kuliner lainnya berkesempatan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dispar Kabupaten Gunungkidul, yang berlangsung Senin (21/08/2023) hingga Rabu (23/08/2023).
Hari menjelaskan pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha kuliner. (21/08/23)
“Fokus pelatihan kali ini adalah bagaimana melakukan inovasi kuliner hingga menjaga higienitas sajian kuliner “, jelas Hari.
Menurut Hari, pelatihan ini diharapkan menambah wawasan, kemampuan dan motivasi para pelaku usaha kuliner dalam melakukan inovasi dan meningkatkan higienitas sajian kuliner agar lebih berkualitas dan bernilai jual tinggi. Selama 3 hari, para pelaku usaha kuliner akan mendapatkan berbagai macam materi, mulai dari standar dan ketentuan hiegienitas baik di Indonesia maupun dunia, permasalahan dan tantangan dunia kuliner, penyajian kuliner baik pengemasan maupun penampilan produk.
Berkaitan dengan pengemasan dan penampilan produk, peserta juga akan dilatih teknik pemasaran produk dengan memanfaatkan marketplace digital. Tujuannya agar promosi bisa lebih masif dan menambah nilai jual produk.
Sementara itu, Kadispar Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana menyatakan pelatihan dan pendampingan para pelaku usaha kuliner dan jasa wisata terus dilakukan.
Windu menambahkan pelatihan kali ini dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Tahun 2023, yang merupakan paket komplit untuk para pelaku usaha kuliner karena akan mendapatkan praktek langsung hingga kunjungan lapangan.
Kadispar berharap agar seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan baik, supaya nantinya bisa dipraktekan di warung atau resto masing-masing sehingga bisa menghasilkan kuliner yang bagus dan berkualitas untuk pengembangan kuliner di Gunungkidul.
“Kita berharap nantinya para pelaku ekonomi kreatif khususnya di bidang kuliner bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk melakukan peningkatan kualitas sehingga dapat berkontribusi untuk membantu meningkatkan ekonomi,” pungkasnya.
( Redaksi )