WARTA JOGJA || GUNUNGKIDUL– Kalurahan Ngeposari berjuang untuk mendapatkan predikat Kalurahan menuju Desa Wisata berbasis Budaya mengadakan pameran seni rupa dan seni budaya hasil potensi yang digali sebagai ciri khas Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu, Rabu (18/11/2020).
Pameran seni rupa dan budaya tradisional yang bertempat di aula Balai Kelurahan ngeposari ini mengusung tema klasik, dengan dekorasi yang menggambarkan kehidupan masyarakat tempo dulu ini terkesan menakjubkan saat memasuki lokasi pameran, terdapat benda-benda tradisional yang ditampilkan seperti lesung, gasebo, kursi babon angrem berikut seperangkat alat wedangan yang didesain sedemikian rupa sehingga mengingatkan kembali dimana pengunjung bisa merasakan kehidupan sederhana nan tradisional masyarakat Ngeposari jaman dahulu.
Lurah Ngeposari, Ciptadi mengatakan bahwa rintisan Kalurahan Ngeposari menuju Kalurahan berbasis budaya ini tidaklah mudah, perlu perjuangan panjang dan melelahkan.
“Kami bersama segenap masyarakat Kalurahan Ngeposari mempunyai konsep ke depannya kalurahan ini menjadi destinasi wisata yang berkonsep budaya, memang tidak mudah dan dengan perjuangan selama empat tahun kami bersama segenap masyarakat merintisnya”,urai Ciptadi.
Kegigihan dan sinergitas pemerintah kalurahan dan warga masyarakat Ngeposari terlihat bahu membahu menggelar pameran seni rupa dan budaya tradisional.
Dengan iringan gamelan uyon-uyon dan anak-anak bermain permainan tradisional mengembalikan nuansa klasik tempo dulu dimana kehidupan pedesaan yang belum mengenal kemajuan teknologi seperti sekarang.
Ciptadi menambahkan bahwa berbekal dari visi Kalurahan Ngeposari untuk menjadi Desa Wisata berbasis budaya akan lebih lengkap jika nantinya mampu mendapatkan predikat sebagai Desa budaya tentunya.
“Dengan adaya pameran ini diharapkan Kalurahan Ngeposari mampu mendapatkan predikat Desa budaya sesuai visi kami. Lima aspek yang harus ada sebagai syaratnya adalah kesenian, bahasa, potensi budaya yang masih ada,pameran seni rupa tradisional dan dolanan anak-anak”,imbuhnya.
Antusiasme masyarakat yang berkeinginan untuk mewujudkan Kalurahan Ngeposari mendapatkan predikat Desa Budaya yang sangat tinggi ini menjadi modal dan semangat pemerintah Kalurahan Ngeposari untuk terus berjuang walaupun harus swadaya ditengah pandemi Covid 19 saat ini.
“Harapan kami selaku pemerintah kalurahan agar rintisan ini bisa terwujud, kedepan Kalurahan Ngeposari mampu mengkombinasikan potensi lokal seperti home industri, seni dan budaya menjadi sebuah elemen yang mampu menjadi ikon wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan dari berbagai wilayah”,pungkas Ciptadi.
Redaksi (Wahyudi)