WARTAJOGJA.CO.ID || YOGYAKARTA — Ancaman baru sudah mulai masuk ke Indonesia yang dibingkai dengan Radikalisme. Hal itu sudah ditepis oleh Masyarakat Kopi ( Maskop ) agar Radikalisme ini tidak menjamur di bangsa Indonesia. Acara ini mengambil tema “Mempertahankan Nasionalisme dari Gerakan Radikalisme dan Terorisme” yang bertempat di Gandrung Cafe pada tanggal 9/8/2021di Yogyakarta. (10/09)
Firmanto selaku Ketua Maskop mengatakan Radikalisme sudah mengancam bangsa Indonesia, sudah banyak kejadian pengemboman, doktrin-doktrin ideologi baru yang masuk ke Indonesia dengan bingkai agama. Hal itu perlu kita respon demi terciptanya sifat nasionalisme didalam diri kita.
Isu-isu radikalisme di Indonesia sudah lama menyebar. Salah satunya pengeboman di gereja atau bahkan besar kejadian radikalisme itu saat ada pengeboman di Bali yang di pelopori oleh Amrozi. Itu sudah merupakan bukti nyata bahwa di Indonesia sudah tidak aman.
Dwi Daryanto selaku pemateri pada diskusi kita kali ini mengatakan bahwa 4 pilar kebangsaan sudah cukup untuk dijadikan pedoman atau sebagai pondasi dasar kita untuk menumbuhkan kesadaran nilai-nilai nasionalisme dalam diri kita masing-masing. Ujarnya
” Nasionalisme kita dengan nasionalisme mereka itu sangat beda. Nasionalisme kita itu bangaimana cara merangkul perbedaan” kata Dwi Daryanto.
“Jaringan yang sudah dilakukan oleh orang-orang radikalisme untuk gerakan radikalisme sudah ada, salah satunya meminta sumbangan melalui kotak amal. di Jogja sudah ada 3 kotak amal yang bernama yayasan Abdurah bin auf, yayasan hilal ahmar, yayasan Sam organaiser”, Pungkas.
( Redaksi )
Kontributor : Miftah PMII UMY