WARTA JOGJA || YOGYAKARTA — IVAA Gelar acara Pameran Arsip warga Dipowinatan ” EPHEMERA ” yang akan berlangsung pada tanggal 16 – 22 Desember 2020 di BPNB ( Balai Pelestarian Nilai Budaya ) Yogyakarta. IVAA merupakan lembaga yang bergerak pada pengarsipan Seni Rupa, berdiri pada 1995 sejak itu aktif melakukan aktifitas pengarsipan dan edukasi publik. ( 18/12/20 )
Acara tersebut telah dibuka pada tanggal 16 Desember 2020 pukul 19.00 Wib di BPNB ( Balai Pelatihan Nilai Budaya ), hadir dalam acara tersebut Dwi Ratna Nurhajarini (kepala BPNB), Cak Nun, Tertib Suratmo, Lisis lisistrata lusandiana (Direktur IVAA) dan warga Kampung Dipowinatan. Dengan menampilkan Musik Puisi Karawitan Dinazti dan fragments dari naskah kelahiran baru karya Tertib Suratmo.
Febrian Adinata Hasibuan yang akrab dipanggil Aan selaku Stage Manager pertunjukan menjelaskan dalam dunia kearsipan, EPHEMERA dipakai untuk mengkategorikan beberapa terbitan seperti poster, tiket, brosur, pamflet, yang dianggap bernilai guna pendek, biasanya dipakai untuk kepentingan publikasi suatu acara diambil dari bahasa Yunani yang berarti “ berumur pendek ”, mengingatkan kita bahwa tidak ada yang abadi.
Dengan kata lain, segala hal yang masuk dalam kategori Ephemera sesungguhnya sedang diposisikan di pinggir, arsip pinggiran, pengetahuan pinggiran atau bahkan antara arsip dan bukan, mengingat nilai informasinya yang dianggap tidak perlu diperpanjang, karena keberadaannya yang mendukung sebuah peristiwa atau perhelatan.
Di konteks ini, Ephemera bisa kita tempatkan secara literal ataupun metafora. Secara literal, yang IVAA lakukan sebagai lembaga arsip justru menempatkan brosur, poster dan segala macam printilan terkait pameran sebagai koleksi yang menyusun tubuh arsip IVAA. Di sisi lain, Ephemerajuga merupakan metafor atas keberadaan kampung Dipowinatan sebagai situs pengetahuan kreatif yang dipaksa untuk menjadi sementara, terhanyut di sela-sela gemuruh pembangunan kota. Di konteks yang lebih luas, barangkali Ephemera adalah kita, umat manusia, dengan hidup yang sementara dan hasrat untuk menjadi abadi.
” Bagi pengunjung yang mau berkunjung dalam pameran bisa mengisi form registrasi online dengan klik https://bit.ly/PameranArsipWarga “, Jelas Aan.
Selain itu pihaknya juga tetap menjaga protokol kesehatan dengan memperketat jumlah pengunjung serta mewajibkan memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan massa.
Red. ( Whyoe )