Wartajogja.co.id || Gunungkidul — Lagu berjudul Berbagi Kasih, ciptaan Yulianto Suwarno (Kenyut Kubro) merupakan lagu dari gerakan Indonesia Kembali; sebuah gerakan spontan yang berawal dari beberapa pemerhati seni di Yogyakarta sebagai respon dari kondisi pandemi dan dampaknya yang berkepanjangan untuk masyarakat Indonesia, khususnya pekerja seni. Lagu Berbagi Kasih ini digarap oleh beberapa musisi, untuk diaransemen dan dibawakan sesuai dengan ciri-ciri dan karakter tiap-tiap penggarapnya. Dengan demikian, Berbagi Kasih menjadi rangkaian karya kolektif yang mewadahi berbagai warna dan aliran musik, yang diharapkan dapat memberi inspirasi bagi siapapun yang mendengarkan, sekaligus menjadi wadah komunikasi dan silaturahmi bagi para kolaboratornya. ( 27/11/2021)
Saat ini, Indonesia Kembali merilis lagu Berbagi Kasih yang diolah oleh duo Bagas Biantara dan Tipo Alvinza Steven. Apresiasi mereka terhadap lagu Berbagi Kasih dibangun dengan nuansa folk yang mengakomodasi unsur-unsur musik lokal. Terdengar sederhana, namun megah. Untuk tampilan visual, Indonesia Kembali pun memproduksi klip video dengan menggandeng wartajogja.co.id dan para pelaku pariwisata lokal, untuk menampilkan kekayaan alam Gunungkidul.
Kabupaten yang terkenal dengan wisata alamnya dan pusat Pemerintahan yang ada di Kota Wonosari. Nama Gunungkidul berasal dari Bahasa Jawa, secara literal bermakna “gunung (di) selatan”, karena merupakan bagian barat dari Pegunungan Sewu atau Pegunungan Kapur Selatan. Wilayah total Gunungkidul seluas 1.485 km persegi, dengan kepadatan penduduk 461 jiwa per km persegi.
Indonesia Kembali berusaha mengangkat kekayaan alam Gunungkidul. Duo Bagas dan Tipo, diceritakan sebagai dua orang musisi yang berpetualang, bertemu di Kampung Wisata Jelok, dan menjelajahi wisata di sekitarnya. Ada tiga lokasi yang diangkat sebagai representasi wisata Gunungkidul. Lokasi pertama adalah Gunung Ireng yang terletak di Dusun Srumbung, Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk. Sebuah tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan matahari terbit, meskipun bernama “gunung”, tempat ini sebenarnya hanya sebuah bukit berbatu kecil dengan puncak yang gundul. Gunung Ireng merupakan bagian dari gunung api purba yang telah meletus dan kehilangan bentuknya. Sisa-sisa gunung api ini membentuk beberapa formasi batuan vulkanis berwarna hitam (ireng dalam bahasa Jawa berarti hitam) di kawasan Patuk. Sedangkan dalam cerita rakyat setempat, konon Gunung Ireng ini terbentuk dari tendangan Bratasena atau Bima yang marah karena diganggu kumpulan monyet di puncak Gunung Merapi.
Lokasi kedua adalah Desa Wisata Batur Dusun Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, tepatnya di Batoer Hill. Di Batoer Hill, pengunjung dapat menikmati pemandangan dari ketinggian, sekaligus mempelajari keterampilan seni setempat seperti seni tari dan gamelan. Lokasi ketiga adalah Air Terjun Sri Gethuk, dengan lokasi tepatnya di Kapanewon Playen. Air terjun Sri Gethuk memiliki 3 sumber mata air yaitu mata air Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul. Ketiga mata air ini berkumpul dan mengalir melalui tebing tinggi hingga membentuk air terjun Sri Gethuk. Sri Gethuk berada di tepi Sungai Oyo, yang bisa disusuri dengan rakit.
Melalui klip video ini, Indonesia Kembali menerjemahkan pesan dari lagu Berbagi Kasih sebagai bentuk ungkapan situasi nyata di sektor Pariwisata, terutama dalam konteks pandemi Covid-19. Dukungan yang antusias dari pihak wartajogja.co.id dan pelaku Pariwisata di seputar lokasi Gunungkidul selama penggarapan klip video ini, memberi energi positif sebagai representasi terhadap banyak sektor yang terkait dengan situasi dunia wisata, baik di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Indonesia secara umum.
Jangan lupa tonton video di Channel YouTube Indonesia Kembali , klik disini ;
Red ( Whyoe / Raras )