WARTA JOGJA.CO.ID || YOGYAKARTA — Humanity & Inclusion (HI) NGO di Indonesia yang merupakan bagian dari program regional yang lebih besar yang terdiri dari Filipina dan Indonesia (HI PIN). Sebagai program PIN, HI telah melaksanakan Proyek Diabetes yang didanai oleh World Diabetes Foundation (WDF) di Filipina sejak tahun 2007. Mengacu pada proyek diabetes yang dilakukan di Filipina oleh HI dan mengambil praktik dan pembelajaran yang baik dari proyek tersebut dan disesuaikan dengan konteks lokal Indonesia, khususnya di Provinsi Yogyakarta, HI Indonesia sejak tahun 2019 telah melaksanakan program Gendhis Manis (Gerakan Hidup Sehat Melawan Diabetes Mellitus) yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan diabetes yang berkualitas dan inklusif’ di Yogyakarta. (25/02/21)
Salah satu kegiatan yang mendukung program Penyakit Tidak Menular & diabetes yang saat ini dilaksanakan di Indonesia khususnya Yogyakarta yaitu kegiatan kaji banding. Pada tahun 2021 diakhir project Gendhis Manis kami akan melaksanakan kegiatan kaji banding virtual dengan peserta pemerintah Filipina dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam implementasi program PTM khususnya diabetes di wilayah sasaran HI. Tujuan dari kaji banding ini untuk mengetahui situasi dan program terkait PTM dan diabetes serta mengetahui peluang dan tantangan dalam pengendalian PTM dan diabetes termasuk saat pandemi COVID19.
Studi banding ini dilaksanakan pada hari Selasa (23/02/21 ) pukul 13.00 Wib sampai 16.00 Wib dengan menggunakan Aplikasi Zoom. Kegiatan studi banding virtual ini sebanyak diikuti 62 orang dengan peserta HI Indonesia, HI Filipina, Kementerian Kesehatan, PERKENI, Dinas Kesehatan DIY, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Sleman, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Puskesmas, Departemen Kesehatan Filipina, City Health Office – Davao City, Passi City health office / Philippines.
Kegiatan studi banding dipandu oleh Project Manager Gendhis Manis Indah Sari. Pembukaan kegiatan ini dilakukan oleh Country Coordinator Humanity & Inclusion Indonesia Bapak Swetika dan Perwakilan Dinas Kesehatan DIY oleh Ibu drh. Berti Murtiningsih, MPH selaku Kepala Bidang P2P . Berty menyampaikan bahwa Yogyakarta jumlah penderita Diabetes tertinggi kedua di Indonesia. Untuk itu Berty berharap kegiatan study banding dapat digunakan untuk bertukar pengalaman dan saling mendukung dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian diabetes.
Dalam kegiatan kaji banding diputar video virtual tour berupa pemaparan program penyakit tidak menular dan diabetes di DIY serta kegiatan Gendhis Manis yang sudah dilakukan HI bersama mitra selama 2 tahun. Pada sesi selanjutnya berupa diskusi tanya jawab antara peserta yang berjalan sangat menarik. Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan ada pertukaran informasi dan strategi hal hal baik yang dilakukan bisa diadaptasi untuk dikembangkan di masing instansi.
Dokter Wahyu dari Puskesmas Mergangsan menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat dan bisa kolaborasi dengan negara lain. Selain itu Anandini Nindya Lestari Umar dari Kementrian Kesehatan juga mengapresiasi program Gendhis Manis dari HI yang sangat membantu pasien DM dalam mencegah keparahan lebih lanjut.
” Kami sangat mengapresiasi keaktifan kader Posbindu dalam pelaksanaan Gendhis Manis dan berharap akan lebih banyak lagi kader-kader yang menggencarkan kegiatan ini “, terangnya.
Red ( Edwin / Project Officer Gendhis Manis)