Gegara Tidak Masuk Sekolah Tanpa Keterangan, Seorang Siswa SMP Gedangsari I Mendapat Bogem Mentah Oleh Guru - Warta Jogja

Gegara Tidak Masuk Sekolah Tanpa Keterangan, Seorang Siswa SMP Gedangsari I Mendapat Bogem Mentah Oleh Guru

5000 0

WartaJogja.co.id || GUNUNGKIDUL — Dunia pendidikan kembali diwarnai tindak kekerasan fisik oleh oknum guru terhadap muridnya. Kali ini menimpa NUH ( 15 ) Siswa Kelas IX D SMP Gedangsari I, warga Padukuhan Nglaran RT 03/011, Kalurahan Ngalang Kapanewon Gedangsari yang menderita luka di  bibir atas akibat dipukul oleh oknum guru bernama SAJ (57) di ruang perpustakaan sekolah tersebut pada Selasa  15 Pebruari 2022 sekira pukul 09.00 WIB.

Menurut pengakuan NUH saat dikonfirmasi di kediamannya, Kamis ( 17/02/2022) mengisahkan, peristiwa bermula saat dirinya mengikuti ulangan susulan mata pelajaran Bahasa Inggris di ruang perpustakaan, karena sebelumnya dirinya mengaku bahwa sedang tidak masuk sekolah ketika ada ulangan mata pelajaran bahasa Inggris.

” Saat itu saya sedang mengerjakan ulangan di ruang perpustakaan, pada waktu bersamaan yang bersangkutan mengatakan sesuatu, namun karena saya fokus mengerjakan tugas, jadi tidak begitu memperhatikan perkataan beliau “, terang Nuh.

Kontan saja, SAJ yang naik pitam langsung memukul bagian  tangan  korban kemudian ke wajah korban hingga mengalami pendarahan di bagian bibir sebelah atas.

” Kemudian saya begitu selesai mengikuti ulangan dan pengerjaan tugas lantas pulang ke rumah dan menceritakan yang saya alami ke orang tua saya “, sambungnya.

Begitu mendapati putranya menderita sejumlah luka, Sukari (42) selaku orang tua korban saat dikonfirmasi melalui Siami (39) yang merupakan ibu korban, mengatakan bahwa ayah korban bergegas mendatangi sekolah dan meminta pertanggungjawaban atas perbuatan oknum guru tersebut kepada pihak sekolah.

” Suami tidak terima atas perlakuan oknum guru tersebut kepada anak kami, bahkan oknum tersebut tidak hanya berperilaku ringan tangan kepada anak kami saja, namun juga ada beberapa anak yang lain namun mereka tidak berani menyampaikan kepada pihak sekolah “, tandasnya.

Saat dikonfirmasi di tempat terpisah, Kepala Sekolah SMP N I Gedangsari,  Mursinah membenarkan peristiwa pemukulan terhadap salah satu siswa yang dilakukan oleh salah satu oknum guru wali kelas tersebut.

” Memang terjadi, namun masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak yang dimunculkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh keduanya”, ujar Mursinah.

Selaku penanggungjawab sepenuhnya, Mursinah berdalih bahwa perilaku tersebut merupakan hal wajar sebagai tenaga pendidik, dirinya menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah tidak berbuntut panjang setelah adanya hasil mediasi yang dilakukan.

” Intinya permasalahan ini sebagai bentuk evaluasi kami dalam mendidik para siswa kedepannya, yang kami harapkan jangan serta merta masyarakat menyudutkan kami seolah-olah kami yang bersalah, sementara khusus yang bersangkutan ini merupakan anak dari keluarga broken home,  mungkin faktor tersebut yang berimbas kepada perilaku anak di sekolah “, sambung Mursinah.

Disinggung mengenai informasi yang menyebutkan bahwa SAJ sebagai guru sering melakukan tindakan ringan tangan, Mursini menampik tudingan informasi tersebut.

” Sepanjang tidak ada yang komplain baik dari wali murid dan siswa itu sendiri, artinya metode mengajar kami baik-baik saja dan baru kali ini ada masalah, kalau memang saya tidak berkenan, saya mempunyai hak mengusir njenengan “, pungkasnya sembari memberikan perkataan yang tidak sepantasnya kepada awak media.

Redaksi ( Yudhi )


Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *