WARTAJOGJA.CO.ID || YOGYAKARTA — Private Mix (PPM) adalah konsep digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dengan meningkatkan pelibatan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) baik pemerintah maupun swasta dalam penanggulangan TBC. PPM menjadi kegiatan prioritas pada tahun 2021-2023 yang dilaksanakan di setiap provinsi untuk memperluas jejaring pelayanan TBC ke semua klinik swasta dan praktik mandiri (dokter dan bidan), termasuk penambahan sumber daya manusia dan anggaran khusus untuk kegiatan PPM. lmplementasi PPM di seluruh wilayah diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus TBC dan angka keberhasilan pengobatan TBC. Evaluasi kegiatan PPM di D.l.Yogyakarta sampai bulan Juli 2021 menunjukkan bahwa seluruh puskesmas (121) dan rumah sakit (79) sudah mengikuti pelatihan penanggulangan TBC sesuai standar nasional dan aktif menemukan atau mengobati pasien TBC, sedangkan klinik kesehatan yang berjumlah 122 dan tersebar di 5 Kabupaten atau Kota belum pernah mengikuti pelatihan penanggulangan TBC, sehingga perlu segera dilakukan sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan Sosialisasi diikuti oleh peserta dari Klinis Se DIY, perwakilan Asosiasi Klinik, dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan jumlah peserta sebanyak mencapai 130 orang. (23/09/21)
Kegiatan Sosialisasi Public Private Mrix (PPM) For End TBC ini mempunyai tujuan meningkatkan penemuan kasus dan angka keberhasilan pengobatan TBC, secara khusus mensosialisasikan kebijakan Program Pengendalian TBC Nasional dar DIY kepada klinik swasta di D.l. Yogyakarta dan Mensosialisasikan Petunjuk Teknis Public Private Mix (PPM) For End TBC kepada klinik swasta di D.l. Yogyakarta. Melalui kegiatan Sosialisasi Public Private Mix (PPM) For End TBC ini diharapkan ada kesepakatan Daftar klinik dan pilihan peran yang akan diambil dalam PPM TBC dan daftar klinik yang siap mengikuti pelatihan PPM TBC Th 2021
Sosialisasi Public Private Mix (PPM) For End TBC dilaksanakan Selasa (21/09) pukul 08.30 Wib sampai pukul 11.30 Wib. Kegiatan tersebut dilaksanakan di lokasi masing-masing melalui Link Zoom. Kegiatan dibuka sekaligus sebagai narasumber yaitu oleh ibu Dr.Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. selaku Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Diskes DIY.
Menurut Septiyani.,S.Tr.Keb Peserta dari Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan Bantul, kendala dalam pelayanan TB ini saat ini terkait SDM karena belum mendapatkan pelatihan. Belum tersedia SDM yang mendapat pelatihan penanganan TB. Salah satu peserta dari Klinik mengatakan bahwa acara seperti ini perlu rutin diadakan sosialisasi untuk klinik swasta.
Dr. Siti Isti’anah, MSc menanggapi pelaksanaan kegiatan ini bagus sekali untuk percepatan eliminasi TB melibatkan semua unsur masyarakat. Selanjutnya Edwin Daru Anggara., M.Sc., MPH berharap semua klinik dan Dokter Praktek mandiri (DPM) dapat terlibat aktif dalam program TB di DIY untuk mencapai target eleminisasi TB.
Red ( Whyoe )
