WartaJogja.co.id || GUNUNGKIDUL — Noval Bachrul Ulum (22) Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret ( UNS ) asal Tegal, Jawa Tengah harus meregang nyawa setelah dirinya tergelincir saat hendak melakukan eksplorasi di Goa Braholo, Padukuhan Ngandong, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus pada Minggu (26/03/2023) sekira pukul 10.15 WIB.
Menurut keterangan saksi kejadian Nita Diah Putri Andayani (21) warga Mina Padi Rt 02/09, Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Madya Surakarta yang juga rekan korban, mengisahkan awalnya dirinya bersama empat rekannya ( termasuk korban ) berangkat dari PMPA VAGUS Universitas 11 Maret menuju Goa Braholo, Kalurahan Purwodadi, Tepus, Gunungkidul sekira pukul 07.00 WIB.
” Sekitar dua jam kemudian kami tiba di tempat tujuan, lantas kami mempersiapkan peralatan tali temali untuk memasuki goa “, urai Nita.
Korban bersama rekan yang lain yakni Agra bermaksud memasang tali safety di atas tebing.
” Setelah tali terpasang kami mencari titik ancor untuk mengikat tali karmantel yang nantinya digunakan untuk menyusuri goa “,sambungnya.
Pada saat korban hendak menaruh bantalan tali karmantal yang telah dikaitkan pada sebuah batu, dirinya tergelincir hingga terjatuh. Awalnya tertahan oleh tali safety yang telah terpasang sebelumnya, dimungkinkan tali safety yang terpasang tidak kuat menahan beban sehingga korban jatuh hingga ke dasar Goa Braholo yang diperkirakan mencapai puluhan meter tersebut.
Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suranto dalam keterangan tertulisnya mengatakan jika korban sebelumnya memberikan respon saat rekan yang lain meneriaki untuk memastikan kondisi korban.
” Korban sempat merespon saat rekannya bermaksud memastikan kondisi dirinya saat itu “,jelas Suranto.
Tak berselang lama, setelah dipanggil sudah tidak merespon, rekan korban yang lain berusaha mencari bantuan dengan menghubungi petugas SAR yang berada di Pantai Siung yang berjarak 3,5 kilometer dari lokasi kejadian.
Mendapati laporan tersebut, petugas gabungan yang terdiri dari berbagai unsur segera mendatangi lokasi guna mengevakuasi korban.
Proses evakuasi berjalan dramatis karena kondisi sempitnya mulut goa serta medan curam dan berkelok menyulitkan tim melakukan proses evakuasi.
” Proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam untuk mengangkat tubuh korban dari dasar goa, pada pukul 17.20 WIB korban berhasil dinaikkan dalam kondisi meninggal dunia “, pungkas Suranto.
Guna pemeriksaan lebih lanjut, jenazah korban kemudian di bawa ke RSUD Wonosari sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
( Yudhi )